Jumat, 04 Juni 2010

Kura-kura raksasa langka dilepaskan di Pulau Pinta, Galápagos

Pejabat Galápagos Taman Nasional mengumumkan rilis 39 kura-kura raksasa di Pulau Pinta di Kepulauan Galapagos Ekuador dimana binatang telah menghilang sejak 1972. Menurut kantor tersebut, relokasi reptil ini terancam punah, dikenal sebagai Geochelone nigra, adalah bagian dari "rencana pengelolaan jangka panjang, yang akan memungkinkan pemulihan integritas ekosistem dan pembentukan kembali proses ekologis karakteristik pulau ini. "  
Pinta, juga dikenal sebagai Pulau Abingdon, pulau paling utara dari kepulauan yang terletak di atas Khatulistiwa. Pulau vulkanik ini adalah rumah kura-kura dikenal sebagai Lonesome George, sebuah ikon dari pulau-pulau, yang diduga adalah yang terakhir dari jenisnya, yang subspesies Geochelone nigra abingdoni. Menurut IUCN Red List dari Terancam Punah dalam subspesies G. n. abingdoni dianggap punah di alam liar. Lonesome George diperkirakan sekitar 90 tahun, yang tidak terlalu tua untuk kura-kura, tapi dia mencoba untuk kawin dengan perempuan calon dari sub-spesies yang berbeda (Geochelone becki nigra), dianggap genetik paling dekat dengan George Lonesome, memiliki tidak berhasil.  
39 kura-kura raksasa diperkenalkan untuk Pinta adalah antara 30 dan 70 tahun dan mereka hibrida steril dengan tujuan untuk "melindungi proses ekologi dan evolusi dari Nusantara." Pinta Pulau ini juga adalah tempat iguana laut, bulu anjing laut dan burung beberapa lainnya dan mamalia. Di masa lalu, pulau ini memiliki populasi kura-kura yang berlimpah. Sejak tahun 1979, pulau itu mengalami proses degradasi ekosistem dipercepat disebabkan oleh pengenalan dan reproduksi kambing tak terkendali yang menghancurkan vegetasi asli. Kambing dimusnahkan pada tahun 2003.  
Untuk informasi lebih lanjut dan video penjelasan tentang proyek klik di sini. (Catatan: Ini adalah berita pertama dalam media bahasa Inggris dari rilis yang sebenarnya dari raksasa 39

Rabu, 02 Juni 2010

Surat Kabar Afrika Selatan Terbitkan Kartun yang Melecehkan Nabi Muhammad


Sebuah surat kabar Afrika Selatan pada Jumat lalu menerbitkan kartun yang menggambarkan dan melecehkan Nabi Muhammad sehingga menimbulkan kemarahan dari masyarakat Muslim Afrika dan menimbulkan ketakutan akan serangan pembalasan menjelang turnamen sepak bola Piala Dunia yang diharapkan dapat menarik ribuan warga dunia ke Afrika Selatan bulan depan. Kartun ini di buat oleh seorang kartunis dari Cape Town Jonathan Shapiro, yang dikenal sebagai Zapiro. Dia menyebut kartun itu sebagai kartun yang “lembut”.


Surat kabar Mail & Guardian yang mempublikasikan kartun itu pada hari Jumat lalu (21/5) telah membangkitkan kemarahan dan kecamanan masyarakat muslim di Afrika selatan.


“Ini adalah kesekian kalinya musuh-musuh Islam dengan sengaja memprovokasi umat Islam dan memicu reaksi dari umat Islam,” kata pernyataan dari dewan muslim Afrika Selatan, yang mengadukan ke pengadilan untuk mencoba menghentikan surat kabar tersebut dari pencetakan kartun, namun tetap gagal menghentikan penerbitan kartun itu.


Radio Islam Afrika selatan melaporkan bahwa gelombang kemarahan umat Islam terjadi pada hari Jumat lalu.
“Umat islam sangat tersinggung dengan penerbitan sebuah kartun penghujatan di surat kabar Mail & Guardian yang dibuat oleh Zapiro,” kata stasiun radio Islam.
Namun editor surat kabar Mail & Guardian, Dawes Nick membela keputusannya untuk menerbitkan kartun yang melecehkan Nabi Muhammad SAW tersebut

Selasa, 01 Juni 2010

Misteri sungai bawah laut, Mexico

Video Sungai Bawah Laut di meksiko "Cenote Angelita" , Foto dan Gambar Sungai Bawah Laut di meksiko, Keren, menakjubkan, mengagumkan mungkin itu kata-kata gak cukup untuk menggambarkan fenomena alam ini, inilah kekuasaan maha pencipta, Dimana terkadang yang tak mungkin bisa aja jadi mungkin, Misteri 'Sungai' di Dalam Laut Meksiko ini membuat penasaran orang orang termasuk saya sendiri,

sungai di 
bawah laut

Sungai di dalam laut Secara ilmiah itu tidak mungkin terjadi. Seorang penyelam, Anatoly Beloshchin, mengambil gambar 'sungai di dalam laut' dari kedalaman 60 meter perairan Cenote Angelita, Mexico.di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter.
Beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu.Ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan.

sungai bawah laut 
meksiko sungai bawah laut 
meksiko

Tapi tunggu dulu, warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar. Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran. Secara keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan menakjubkan untuk dipandang.


Namun sayang menurut berita di vivanews mengatakan 'Sungai' Bawah Laut Mexico membahayakan biota laut tapi untungnya tidak membayakan manusia berikut beritanya:
Fenomena 'sungai' di dalam laut Mexico dikhawatirkan bisa membahayakan biota laut. Meski masih dalam penelitian, gas hidrogen sulfida (H2S) di 'sungai jadi-jadian' itu tidak membahayakan manusia.
"H2S itu bersifat asam, apabila bercampur dengan air laut atau garam yang terkandung dalam air laut, maka gas itu bisa berbahaya bagi biota laut, namun tidak berbahya bagi manusia," kata Menristek Suharna Surapranata kepada VIVAnews.
Hal itu disampaikan Suharna Surapranata dalam pembukaan di The 4th GEOSS Asia – Pacific Symposium, Denpasar, Bali, Rabu 10 Maret 2010,
Kendati demikian, Suharna mengakui fenomena alam itu merupakan bagian dari vulkanologi atau studi tentang gunung berapi, lava, magma dan fenomena geologi yang berhubungan.
"Di Indonesia memang belum pernah terjadi, namun sangat mungkin fenomena itu terjadi karena hal itu merupakan fenomena alam, dan sejauh ini penelitian tentang sungai bawah laut belum selesai, dan masih melakukan pemetaan tematik," jelasnya.
Seperti diketahui, 'sungai' bawah laut yang terjadi di perairan perairan Cenote Angelita, Mexico, pada kedalaman 60 meter itu bukanlah sungai sebenarnya.
Warna kecoklatan seperti air sungai itu merupakan lapisan gas hidrogen sulfida. Namun warna kecoklatan itu bukan berasal dari air tawar.
Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas hidrogen sulfide atau H2S. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran.
Suasana dalam laut itu mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang berwarna agak kecoklatan. Ada pohon lengkap dengan dedaunan jatuh berguguran.

sumber:vivanews.

Penemuan bahtera Nabi Nuh.as

Situs kapal yang dipercaya sebagai bekas kapal Nabi Nuh telah ditemukan di wilayah Turki dekat perbatasan Iran. Di sekitarnya ditemukan pula jangkar batu, reruntuhan bekas pemukiman, dan ukiran dari batu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di website www.noahsark-naxuan.com. Kayu dari perahu tersebut sudah tidak ada lagi. Yang ada hanya sebuah bentuk simetris raksasa seperti perahu. Diduga tanah, debu dan batuan vulkanis yang memiliki usia bebeda-beda telah masuk kedalam perahu tersebut selama bertahun-tahun sehingga memadat dan membentuk sesuai bentuk perahu.

Pada situs tersebut juga diperlihatkan peta satelit yang menunjukan lokasi dari kapal Nabi Nuh beserta jangkarnya. Berdasarkan data ini, lokasi kapal Nabi Nuh dapat pula dilacak dalam peta satelit Google Earth. Peta satelit yang dapat melihat seluruh permukaan bumi sampai dasar laut ini dapat di “download” dengan gratis pada website www.earth.google.com


Dengan peta Google Earth ketinggian (altitude) setiap titik di permukaan bumi dapat diketahui. Berdasarkan peta ini, lokasi situs perahu Nabi Nuh terletak pada ketinggian/level sekitar 2000. Lokasinya di kaki bukit yang agak rata. Sedangkan di daerah sekitarnya masih ada lembah raksasa yang memiliki level jauh lebih rendah. Jadi, perahu Nabi Nuh mendarat pada saat banjir masih belum benar-benar surut. Hal ini juga menunjukkan bahwa kondisi topografi di sekitar situs perahu Nabi Nuh sangat mendukung untuk terjadinya banjir besar Daerah itu merupakan cekungan (basin) raksasa luasnya jauh melebihi luas cekungan Bandung yaitu mencapai sekitar 9-10 juta Ha (70% luas pulau Jawa). Banjir pada saat itu akan seperti lautan karena puncak bukit setinggi 5000 m tidak akan nampak pada jarak 250 km (sebab bumi bulat). Lingkup banjir pada saat perahu Nabi Nuh mendarat dapat dilacak dengan membuat garis ketinggian yang menelusuri level yang sama dengan level dimana perahu ditemukan. Jadi perlu membuat garis kontur yang melalui situs perahu tersebut. Google Earth memiliki fasilitas untuk membuat garis (path line) yang dapat menelusuri permukaan bumi yang berlevel sama sehingga membentuk sebuah garis kontur.
Luas area banjir pada level 1530 ini sekitar 4 juta ha. Panjang lingkup banjir ini sekitar 560 km (sekitar 3/4 panjang pulau Jawa).
Berapakah level maksimum banjir Nabi Nuh? Level maksimum banjir Nabi Nuh bisa di atas level 2000. Secara teoritis, banjir maksimum terjadi pada saat volume air yang masuk sama dengan volume air yang keluar dari area tersebut. Hal ini membutuhkan juga penelitian geologi untuk mencari bekas-bekas rendaman dan terjangan air yang mungkin masih ada disekitar lokasi. Dilengkapi pula dengan beberapa simulasi komputer.
Berdasarkan riwayat dalam sebuah Kitab Suci sumber air banjir Nabi Nuh adalah air hujan yang berlangsung 40 hari 40 malam ada juga yang menyatakan 150 hari. Yang penting adalah di daerah itu pernah terjadi hujan yang sangat dahsyat. Air hujan masuk area ini selain secara langsung jatuh dari awan juga melalui cara yang tidak langsung yaitu melalui mata air dari rembesan air danau tinggi yang sudah penuh, air permukaan yang lebih tinggi (catchment area), dan air bah atau air terjun dari danau tinggi yang meluap menuju lembah (lihat peta). Namun sumber utamanya adalah air hujan.
Hujan lebat dengan intensitas curah hujan tinggi turun ke lembah dan sekitarnya. Danau dekat lembah (wilayah Armenia, lihat peta) yang lokasinya lebih tinggi (sekarang +1900 m) akan penuh terlebih dahulu. Kemudian air akan mengalir meresap kedalam tanah menuju lembah (sekarang +850) membentuk banyak mata air. Kemudian setelah danau tersebut tidak mampu lagi menampung air hujan, limpahan airnya akan luber menjadi air bah dan air terjun menuju lembah membentuk gelombang besar. Nampaknya lebih jelas apabila dibuat sebuah gambar animasi sebagai simulasi.


Kapan banjir nabi Nuh terjadi? Perlu diketahui bahwa danau yang berlokasi di wilayah Iran (lihat peta) tersebut tidak memiliki saluran/sungai keluar. Danau itu sekarang levelnya sekitar 1266m dan ketika banjir Nuh mulai surut air terjebak didalamnya pada level sekitar 1517m. Jadi permukaan air danau itu mengalami penurunan, sampai sekarang beda levelnya sekitar 250 m. Air menyusut kemungkinan melalui penguapan (evaporasi) dan rembesan bawah tanah (infiltrasi). Sebagai contoh perhitungan sederhana, jika air danau surut rata-rata 5 cm pertahun, maka banjir terjadi pada (250/0.05×1tahun =) 5000 tahun yang lalu. Tapi untuk perhitungan yang tepat perlu penelitian ilmiah. Untuk menyelidiki kecepatan penurunan perlu diolah data statistik naik turunnya permukaan air danau beserta data lain yang berpengaruh (tingkat penguapan, permeabilitas tanah/batuan sekitar, curah hujan, bentuk danau, catchment area). Kemudian dengan menggunakan persamaan matematika yang sesuai dapat diketahui kapan terjadinya banjir nabi Nuh.


Benda-benda terapung yang terbawa banjir akan hanyut keluar area melalui outlet terdekat. Ada juga yang hanyut melalui outlet I menuju laut Kaspia. Namun, Perahu Nabi Nuh terlindung di balik bukit Ararat sehingga tidak hanyut (lihat peta). Benda-benda yang tenggelam pada akhirnya akan tergusur hancur (kecuali barang dari batu dan logam) oleh kekuatan air keluar melalui outlet I menuju laut Kaspia. Kekuatan dorongan air akan lebih hebat daripada luapan air tsunami. Reruntuhan atau pecahannya sekarang mungkin terkubur di sekitar pantai laut Kaspia dekat outlet I yang banyak mengandung endapan tanah lumpur yang terbawa banjir. Mungkin disitulah terletak harta karun dari ribuan penduduk masa lampau. Belum ada informasi bahwa daerah ini pernah dilakukan penggalian arkeologi.


Dengan melihat kondisi topografi seperti ini maka dapat mendukung bahwa Banjir Nabi Nuh bersifat lokal tidak seluruh dunia karena


1. Ukuran perahu Nabi Nuh sekitar 153 m cukup untuk menampung manusia di bawah seratus orang, hewan ternak/peliharaan, serta makanan untuk dikonsumsi selama dan sesudah banjir. Jika perahu lebih besar dari itu, maka daya dukung perahu yang terbuat dari kayu untuk memuat seluruh binatang dimuka bumi diperkirakan tidak akan cukup. Lagi pula sangat sulit untuk mengumpulkan binatang dari seluruh penjuru dunia.


2. Sesuai dalam Alqur’an, Banjir Nuh terjadi karena do’a Nabi Nuh untuk membinasakan umatnya yang tidak beriman. Sedangkan umat Nabi Nuh tidak berada di seluruh dunia.


3. Jika seluruh dunia terendam maka airnya kemudian surut kemana.


4. Penyelidikan geologi tidak mendukung pernah terjadinya banjir di seluruh dunia.


Jika bersifat lokal, kenapa Nabi Nuh tidak mengungsi ke luar daerah? Pada kondisi topografi seperti itu untuk mengazab umat manusia lebih cocok menggunakan senjata banjir besar. Maka tidak akan ada tempat yang aman untuk manusia yang berada di luar perahu walaupun ditempat yang tinggi. Selain adanya udara sangat dingin (tidak ada sinar mata hari) dan angin kencang berhari-hari, air bah selalu mengancam dari setiap ketinggian baik di dalam lembah maupun di luar lembah. Bukit tertinggi di dalam lingkup cekungan lembah itu adalah puncak Ararat (sekitar 5000 m) yang gundul dan tepi dari cekungan tertinggi sekitar 3000 m sedangkan topografi di luar keliling tepi cekungan itu lebih rendah. Jika lari dari luar area tersebut yang jaraknya beratus kilometer itu pasti bakal di terjang air bah karena hujan azab turun tidak mungkin dibatasi pas pada sekeliling tepi lembah atau cekungan.


Namun penyelidikan dan penelitian perlu dilakukan terutama untuk penggalian arkeologi di sekitar outlet I pantai laut Kaspia. Barangkali disitu tertimbun benda-benda bersejarah peninggalan zaman Nabi Nuh yang akan menambah bukti kuat. Sejarah banjir Nabi Nuh menimbulkan banyak kontroversi antara para ilmuwan dan agamawan Kristiani dan Yahudi. Penyelidikan ini sangat penting untuk meredam petentangan antara mereka dan menjadikan peristiwa banjir Nabi Nuh ini adalah benar-benar menjadi pelajaran bagi umat manusia.


Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia. (Q.S.29:15) Dan Kami abadikan untuk Nuh itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian; (Q.S.37. 78.)


Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. (Q.S.26. 121)

sumber : siboobe.com